Nama : Farhanah Apsari Yolanda
Npm : 12116659
Kelas : 4KA19
Npm : 12116659
Kelas : 4KA19
1. Sebutkan dan Jelaskan 5 Prinsip Dasar
Dari COBIT 5
- Prinsip 1. Meeting Stakeholder
Needs Keberadaan sebuah perusahaan
untuk menciptakan nilai kepada stakeholdernya – termasuk stakeholders
untuk keamanan informasi – didasarkan pada pemeliharaan keseimbangan
antara realisasi keuntungan dan optimalisasi risiko dan penggunaan sumber
daya yang ada. Optimalisasi risiko dianggap paling relevan untuk keamanan
informasi. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda sehingga
perusahaan tersebut harus mampu menyesuaikan atau melakukan customize
COBIT 5 ke konteks perusahaan yang dimiliki.
- Prinsip 2. Covering the Enterprise
End-to-End COBIT 5 mengintegrasikan IT
enterprise pada organisasi pemerintahan dengan cara:
- Mengakomodasi seluruh fungsi dan
proses yang terdapat pada enterprise. COBIT 5 tidak hanya fokus pada
‘fungsi IT’, namun termasuk pada pemeliharaan informasi dan teknologi
terkait sebagai aset layaknya aset-aset yang terdapat pada enterprise.
- Mengakomodasi seluruh
stakeholders, fungsi dan proses yang relevan dengan keamanan
informasi.
- Prinsip 3. Applying a Single,
Integrated Network COBIT 5 dapat
disesuaikan dengan standar dan framework lain, serta mengizinkan
perusahaan untuk menggunakan standar dan framework lain sebagai lingkup
manajemen kerangka kerja untuk IT enterprise. COBIT 5 for
Information Security membawa pengetahuan dari versi ISACA sebelumnya
seperti COBIT, BMIS, Risk IT, Val IT dengan panduan dari standar ISO/IEC
27000 yang merupakan standar ISF untuk keamanan informasi dan U.S.
National Institute of Standars and Technology (NIST) SP800-53A.
- Prinsip 4. Enabling a Holistic
Approach Pemerintahan dan manajemen
perusahaan IT yang efektif dan efisien membutuhkan pendekatan secara
holistik atau menyeluruh. COBIT 5 mendefinisikan kumpulan pemicu yang
disebut enabler untuk mendukung implementasi pemerintahan yang
komprehensif dan manajemen sistem perusahaan IT dan informasi. Enablers
adalah faktor individual dan kolektif yang mempengaruhi sesuatu agar dapat
berjalan atau bekerja.
- Prinsip 5. Separating Governance
from Management COBIT 5 dengan tegas
membedakan pemerintahan dan manajemen. Kedua disiplin ini memiliki tipe
aktivitas yang berbeda, membutuhkan struktur organisasi yang berbeda dan
memiliki tujuan yang berbeda
2.
Sebutkan dan Jelaskan 4 Domain Pada Proses Manajemen Cobit 5
- Align, Plan, and Organize (APO) –
Penyelarasan, Perencanaan, dan Pengaturan
- Build, Acquare, and Implement (BAI) –
Membangun, Memperoleh, dan Mengimplementasikan
- Deliver, Service and
Support (DSS) – Mengirimkan, Layanan, dan Dukungan
- Monitor, Evaluate, and Assess
(MEA) – Pengawasan, Evaluasi, dan
Penilaian
3.
Sebutkan Kelebihan COBIT 5
- Efektif
dan Efisien
- Berhubungan
dengan informasi yang relevan dan berkenaan dengan proses bisnis, dan
sebaik mungkin informasi dikirim tepat waktu, benar, konsisten, dan
berguna.
- Rahasia
- Proteksi
terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
- Integritas
- Berhubungan
dengan ketepatan dan kelengkapan dari sebuah informasi.
- Ketersediaan
- Berhubungan
dengan tersedianya informasi ketika dibutuhkan oleh proses bisnis sekarang
dan masa depan.
- Kepatuhan
nyata
- Berhubungan
dengan penyediaan informasi yang sesuai untuk manajemen
4.
Jelaskan Masing-masing Dari 5 Bagian ITIL V3
- Service Strategy
merupakan inti dari siklus hidup ITIL. Memberi panduan
bagaimana merancang dan mengimplementasikan layanan TI sebagai bagian dari
aset strategis perusahaan. Service Strategy mendefinisikan
konsep utama dari ITIL, sebagai panduan dasar dalam
perancangan keseluruhan siklus hidup ITIL. Service Strategy memberikan
panduan dalam pengembangan Service Design, Service Transition,
Service Operation dan Continual Service Improvement.
- Service Design
memberikan arahan untuk perancangan dan pengembangan layanan serta
proses-proses manajemen layanan, mencakup prinsip dan metode untuk
menerjemahkan tujuan strategis kedalam portfolio layanan dan aset
layanan. Service Design dimulai dari pengaturan kebutuhan
bisnis hingga selesainya pengembangan dari perancangan solusi layanan. T
- Service Transition
fokus pada seluruh aspek layanan, memberikan arahan pengembangan dan
perbaikan untuk transisi layanan baru atau perubahan layanan. Merupakan
implementasi dan adaptasi dari Service Design. Service
Transition merencanakan dan mengkordinasikan sumber daya (resource) sehingga
menjamin kebutuhan dari Service Strategy yang dituliskan
dalam Service Design untuk dirilis pada Service
Operation Service Transition yang memberikan panduan kepada
perusahaan untuk mengelola segala bentuk perubahan yang terjadi pada
layanan dan proses manajemen layanan agar dapat mengontrol resiko dari
perubahan.
- Service Operation
memberi panduan dalam implementasi dari manajemen operasi layanan. Service
Operation menyampaikan layanan kepada pelanggaran dan mengatur
aplikasi, teknologi dan infrastruktur yang mendukung penyampaian layanan.
Merupakan tahap yang menyampaikan nilai layanan kepada bisnis secara
langsung. Service Strategy mendefinisikan nilai yang akan
disampaikan pada layanan, Service Design mendefinisikan
bagaimana merancang layanan agar dapat menyampaikan suatu nilai, Service
Transition mengubah rancangan menjadi layanan yang
sebenarnya, Service Operation menjamin bahwa layanan dan
nilai dari layanan dapat tersampaikan.
- Continual Service Improvement
berkaitan dengan perbaikan nilai kepada pelanggan melalui evaliasi yang
berkelanjutan dan perbaikan dari kualitas layanan. Continual
Service Improvement mengkombinasikan antara prinsip, praktis dan
metode dari manajemen kualitas, manajemen perubahan, memperbaiki
kapabilitas, memperbaiki setiap tahap dari siklus hidup ITIL,
mulai dari layanan, proses, aktifitas dan teknologi yang berjalan
5.
Sebutkan Kelebihan ITIL V3
- Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan
digunakan secara global
- Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan
dengan perusahaan
- Kualitas layanan yang lebih baik
- Optimalisasi penyediaan layanan di
seluruh supply chain
- Keunggulan kompetitif melalui value
creation dan agile change
- Produktifitas yang lebih baik bagi
perusahaan
- Peningkatan quality control
- Pemanfaatan skill dan
pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
- Pemanfaatan standar industri untuk penyediaan
layanan TI berkualitas tinggi sesuai dengan implentasi perusahaan berskala
kecil maupun berskala besar
6.
Jelaskan Apa Itu ISACA, IIASI, dan COSO
- ISACA (The Information
Systems Audit and Control Association) adalah
suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi
informasi. Dalam tiga dekade terakhir, ISACA telah berkembang pesat.
Hal ini ditandai dengan dijadikannya ISACA sebagai acuan praktik-praktik
terbaik dalam hal audit, pengendalian dan keamanan sistem informasi oleh
para profesional di seluruh dunia.
- IIASI yaitu
merupakan standar untuk praktik profesional audit internal yang terdiri
atas 3 bagian yaitu : Attribute Standards ( atribut organisasi dalam
individu yang terlibat dalam audit ), Performance Standards (
karakteristik kegiatan audit internal dan kriteria kualitas yang digunakan
dalam pengukuran, Implementation Standards.
- COSO merupakan
singkatan dari Comittee of Sponsoring Organization of treadway Commision,
yaitu suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985.
COSO merupakan model pengendalian internal yang banyak digunakan oleh
auditor sebagai dasar untuk mengevaluasi dan mengembangkan pengendalian
internal. Struktur pengendalian internal COSO dikenal sebagai kerangka
kerja pengendalian internal yang terintegrasi dan memiliki lima komponen
yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen dalam
menjalankan bisnisnya dan terintegrasi dengan proses manajemen. Komponen
pengendalian COSO antara lain meliputi:
- Lingkungan Pengendalian Tindakan
atau kebijakan manajemen yang mencerminkan sikap manajemen puncak secara
keseluruhan dalam pengendalian manajemen.
- Penilaian Risiko Tindakan
manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang
relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara
umum.
- Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen
lainnya, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah
diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
- Informasi dan Komunikasi
Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai
untuk menjaga akuntabilitas.
- Pemantauan Penilaian terhadap mutu
pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodik untuk
memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan
penyesuaian yang diperlukan sesuai kondisi yang ada.
7.
Sebutkan dan Jelaskan Tujuan Pengendalian Internal
- Tujuan tujuan operasi yang
berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi. Bahwa pengendalian
internal dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
semua operasi perusahaan sehingga dapat mengendalikan biaya yang bertujuan
untuk mencapai tujuan organisasi.
- Tujuan-tujuan pelaporan. Bahwa
pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan data serta
catatan catatan akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan laporan
manajemen sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan tersebut dan dapat
diuji kebenarannya.
- Tujuan-tujuan ketaatan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku. Bahwa pengendalian internal dimaksudkan
untuk meningkatkan ketaatan entitas terhadap hukum hukum dan peraturan
yang telah ditetapkan pemerintah, pembuat aturan terkait, maupun kebijakan
kebijakan entitas itu sendiri. Ketiga tujuan pengendalian internal
tersebut merupakan hasil (output) dari suatu pengendalian internal yang
baik, yang dapat dicapai dengan memperhatikan unsur unsur pengendalian
internal yang merupakan proses untuk menghasilkan pengendalian internal
yang baik
8.
Sebutkan dan Jelaskan Unsur-unsur Pada Pengendalian Umum
- Pengendalian Organisasi dan
Manajemen
Meliputi pemisahan
fungsi, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengendalian pada
suatu perusahaan.
- Pengendalian terhadap Pengembangan
Pemeliharaan Sistem Aplikasi
Berfungsi untuk memperoleh
keyakinan bahwa sistem PDE telah dikembangkan dan dipelihara secara efisien dan
ada otorisasinya.
- Pengendalian terhadap Operasi
Sistem, meliputi :
a. Sistem
yang hanya digunakan untuk hal-hal yang telah diotorisasi
b. Akses
menuju ke operasi komputer diijinkan hanya kepada mereka yang telah memiliki
otorisasi
c. Program
yang digunakan juga hanya untuk progam yang telat diotorisasi pada pihak yang
bersangkutan.
d. Kesalahan
pengolahan dapat dideteksi dan selanjutnya dapat dikoreksi
- Pengendalian terhadap Perangkat
Lunak Sistem
Berfungsi untuk
meyakinkan bahwa perangkat lunak sistem dimiliki dan dikembangkan secara
efisien, serta telah diotorisasi.
- Pengendalian terhadap Entri Data
dan Program
Struktur otorisasi
ditetapkan dengan jelas atas transaksi, serat akses ke data dan program
dibatasi hanya kepada mereka yang memiliki otorisasi.
- Pengendalian terhadap Keamanan PDE
Menjaga PDE lain yang
berhubungan dengan PDE bersangkutan, misalnya digunakannya salinan cadangan (backups)
di tempat yang terpisah, prosedur pemulihan (recovery procedures)
ataupun fasilitas pengolahan di luar perusahaan dalam hal terjadi bencana.
9.
Sebutkan dan Jelaskan Unsur-unsur Pada pengendalian Aplikasi (3 saja)
- Pengendalian
Atas Masukkan (Input) Pengendalian input merupakan
salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang paling krusial dan
mengandung resiko. Resiko yang dihadapi misalnya ialah:
- Data transaksi yang ditulis oleh
pelaku transaksi salah.
- Kesalahan pengisian dengan
kesengajaan disalahkan.
- Penulisan tidak jelas sehingga
dibaca salah oleh orang lain (misalnya petugas yang harus
meng-entry data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan
dokumen aslinya, melainkan tembusan.Pengendalian Atas Pengolahan
(Processing )
- Pengendalian proses (processing
controls) ialah pengendalian intern untuk
mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya
sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses.
- Pengendalian Atas Keluaran (Output
)
Pengendalian keluaran
(output controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai
informasi yang disajikan tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya,
atau didistribusikan kepada orang- orang yang tidak berhak
KESIMPULAN
Dari hal-hal yang telah
disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa COBIT membantu auditor, pengguna
(user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan
kontrol, dan masalah – masalah teknis IT, sedangkan pada ITIL membantu mendeskripsikan
detil tentang beberapa praktik (best practice) penting dengan daftar
cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala
jenis organisasi (TI). Sehingga dapat disimpulkan COBIT dan ITIL ialah
pendekatan dalam tata kelola TI yang saling melengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
http://arifinreinaldo.blog.binusian.org/files/2014/04/PAPER-05-ITIL
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2012/10/26/pengendalian-pada-edp/
http://docplayer.info/35573038-1-iia-standards-2-coso-internal-control-standard-3-bs7799-and-iso-17799-it-security-4-itil-5-isaca-cobit-5.html
http://docplayer.info/35573038-1-iia-standards-2-coso-internal-control-standard-3-bs7799-and-iso-17799-it-security-4-itil-5-isaca-cobit-5.html
http://widiastuti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51932/%5EAKS+-+Pertemuan+13+-+Cobit5.pdf
0 komentar:
Posting Komentar