Sinopsis Novel Le Petit Prince (Pangeran Kecil)


Le Petit Prince
(Pangeran Kecil)

Judul               : Le Petit Prince (Pangeran Kecil)
Pengarang       : Antoine de Saint-Exupery
Alih bahasa     : Henri Chambert-Loir
Cetakan           : Ketiga, Desember 2015
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama

             


            Pernahkah kita menyadari jika kita yang dewasa menjadi sangat berbeda  dengan kita yang masih kecil. Waktu kita masih kecil segala hal tampak sangat menarik, sangat indah, bahkan kita tidak takut apapun. Namun saat kita sudah dewasa segala hal menjadi sangat menakutkan, monoton, terlalu penuh angka-angka perhitungan. Buku yang sudah diterjemahkan kedalam 230 bahasa asing ini memang termasuk karya-karya agung sastra dunia yang tidak terlupakan.

“Hanya anak-anak yang tahu apa yang mereka cari” Kata Pangeran Kecil. (Hal 90).

            Kisah ini dimulai dengan seorang anak kecil yang berusaha menunjukkan gambar seekor ular yang memakan seekor gajah kepada orang-orang dewasa, namun sayangnya orang-orang dewasa tersebut tidak mengerti dan malah mengganggap gambar itu sebuah topi dan menyuruhnya untuk berhenti menggambar dan lebih memperhatikan ilmu hitung dan ilmu bumi.

            Lalu setelah bertahun-tahun berlalu anak kecil tersebut telah tumbuh menjadi seorang pilot. Perjalanan sesungguhnya dimulai ketika sang pilot terdampar di tengah Gurun Sahara karena pesawatnya yang mogok. Ia sedang menghadapi krisis ketersediaan air minum yang hanya cukup untuk seminggu ke depan jadi Ia harus dengan cepat membetulkan pesawatnya, namun tiba-tiba seorang Pangeran kecil datang menghampirinya untuk meminta dibuatkan gambar seekor domba.

            Pangeran kecil tersebut ternyata bukan berasal dari bumi tapi dari planet lain yaitu Asteroid B 612 yang sangat kecil. Asteroid itu pertama kali ditemukan tahun 1909 oleh astronom Turki ketika itu Ia memakai pakaian yang aneh dan tidak ada yang mempercayainya, namun ketika tahun 1920 Ia menyampaikan lagi namun memakai pakaian jas yang rapih semua orang langsung mempercayainya. Orang dewasa tidak dapat membayangkan sesuatu, mereka juga mempercayai apa yang mereka percayai, jika tidak sesuai kepercayaan mereka berarti segala hal tersebut tidak benar.

“Maka jika kalian berkata kepada mereka, “Buktinya Pangeran kecil itu ada, ialah Ia sangat rupawan, ia tertawa, dan Ia menginginkan seekor domba. Bila seseorang menghendaki seekor domba, itu buktinya Ia ada”, mereka akan mengangkat bahu dan mengatakan kalian hanya anak-anak. Tapi jika kalian berkata, “Planet asalnya adalah Asteroid B612”, baru mereka akan merasa yakin..”

            Pangeran kecil sudah melewati 6 asteoird  masing-masing asteroid dihuni oleh Raja yang suka memerintah, Si sombong yang selalu menganggap setiap orang memujinya, seorang pemabuk, seorang yang selalu bekerja sampai Ia tidak dapat beristirahat dengan hidupnya, seorang yang hanya menghitung bintang dan menggap semua bintang miliknya, dan yang terakhir ahli geografi yang tidak pernah menjelajah bumi karena terlalu sibuk hidup di dalam istananya. Dari situ kita tahu bahwa kebanyakan manusia dewasa sekarang beranggapan bahwa segalanya adalah miliknya dan semesta hanya mengitari dirinya. Mereka tidak berpikir tentang keberadaan orang lain dan beranggapan bahwa hanya mereka lah yang paling penting.

            Di penghujung cerita Pangeran kecil menceritakan awal bertemunya dengan seekor rubah kepada sang pilot. Rubah tersebut meminta kepada Pangeran kecil untuk menjinakkannya, dan setelah dijinakkan rubah tersebut membuat Pangeran kecil mengerti bahwa Ia bertanggung jawab kepada mawarnya yang Ia tinggalkan di planetnya.

“Inilah rahasiaku. Sangat sederhana: hanya lewat hati kita melihat dengan baik. Yang terpenting tidak tampak di mata.”.

“Tetapi kamu tidak boleh melupakannya. Kamu menjadi bertanggung jawab untuk selama-lamanya atas siapa yang telah kamu jinakkan. Kamu bertanggung jawab atas mawarmu..” (Hal 88).

            Karena rasa cintanya yang besar kepada mawarnya, Pangeran kecil memutuskan untuk kembali ke planetnya dengan bantuan sang ular. Sang pilot akhirnya bisa keluar dari Gurun Sahara, namun setiap hari Ia selalu memandang bintang karena merindukan Pangeran Kecil.

            Buku yang sangat menarik untuk diikuti, saat melihat sampul awalnya kita akan mengira bahwa buku ini untuk buku anak-anak. Namun buku ini lebih diutamakan untuk orang dewasa karena banyak sekali sindiran-sindiran halus yang menggambarkan kehidupan manusia dewasa sekarang ini.
#sabtulis

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top