Bukankah setiap manusia memiliki
jalan hidup masing-masing yang membentuk kepribadian mereka berbeda antara satu
dengn yang lain? Begitu juga dengan diriku ini, walaupun mungkin akan sulit
untuk menceritakan tentang diri sendiri kepada orang lain namun akan ku coba
menceritakannya padamu.
Perkenalkan namaku Farhanah Apsari
Yolanda, orang-orang yang sudah mengenalku biasa memanggilku dengan nama Hanah.
Aku kurang menyukai jika dipanggil dengan nama Farhanah, entah mengapa tapi tidak
sesuai saja dengan diriku jadi panggil saja aku Hanah, oke? Aku merupakan anak tunggal atau bisa juga
disebut anak satu-satunya, aku juga merupakan cucu pertama dari keluarga ibuku.
Karena aku merupakan cucu pertama, kakek dan nenekku dulu senang sekali datang
ke rumah orangtuaku untuk menjagaku dan sampai aku kelas 6 SD aku lebih
banyak menghabiskan waktuku dengan tinggal dirumah kakek dan nenekku karena
kedua orangtuaku yang bekerja. Ayahku bekerja pada perusahaan Swasta dan ibuku
seorang guru yang juga merupakan seorang ibu rumah tangga.
Mungkin karena kedua orangtuaku
yang sibuk bekerja sejak aku masih kecil membuat diriku bersikap lebih dewasa.
Dulu saat aku masih duduk di Sekolah Dasar aku selalu merasa iri dengan
teman-temanku, karena setiap pembagian rapot atau rapat ibuku tidak pernah
datang ke sekolahku, nenekku lah yang selalu menggantikannya. Ibuku tidak bisa
hadir karena jadwalnya yang bersamaan dengan jadwal pembagian rapot
disekolahnya. Saat sekolahku mengadakan acara untuk pergi ke luar kota atau
pergi ke museum ibuku juga tidak pernah bisa ikut dan lagi-lagi harus
digantikan dengan nenekku. Namun semakin lama aku semakin mengerti ini bukan
kemauan ibuku namun itu semua merupakan tugas yang tidak mungkin Ia tolak dan
Ia bekerja pun untuk membahagiakan diriku. Dan karena itu semua aku bisa lebih
mandiri dalam melakukan apapun karena terbiasa mengurus segalanya sendiri. Dulu aku juga tidak terlalu dekat dengan ibuku yang membuatku terbiasa memendam segalanya sendiri, karena itulah aku memiliki sifat yang bisa dibilang pendiam.
Pada saat SMA merupakan masa yang
kurang mengenakan untuk diriku. Selama aku bersekolah aku belum pernah sama
sekali mengalami masalah dengan guruku, bisa dikatakan dari dulu aku merupakan
siswa yang berprestasi aku selalu mengikuti lomba disekolahku dan aku selalu
mendapat peringkat 10 besar. Namun saat aku kelas 1 SMA, aku bermasalah dengan salah
satu guru matematika disekolah. Semua itu bermula saat pelajaran Matematika,
saat itu Ibu guru yang mengajar kelasku belum datang jadi hampir separuh siswa
dikelasku mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Mungkin karena kurang beruntung,
saat itu aku dan temanku sedang duduk dibangku paling depan dekat dengan pintu
masuk, tempat duduk dikelasku selalu di rolling
tiap minggu. Lalu tiba-tiba guru matematika tersebut pun datang dan melihat
diriku dan temanku sedang mengerjakan tugas pelajaran lain dan menyebabkan dia
marah dan langsung menyuruh ketua kelas untuk menulis siapa saja yang
mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas Bahasa
Indonesia paling tidak ada 15 orang, namun mereka tidak mendapat hukuman
apapun, hanya aku dan temanku yang dipanggil ke ruang guru. Pada saat itu
beliau menyuruh aku dan temanku untuk membawa orangtua kami ke sekolah kalau
tidak Ia tidak akan membuat kami naik kelas.
Semenjak kejadian tersebut aku dan
ibuku sudah berniat untuk memindahkanku ke sekolah lain, karena tidak terima
dengan alasan guru tersebut yang mengatakan itu semua hanya untuk membuat aku
dan temanku mengalami shock therapy. Dan
yang membuatku bingung kenapa hanya aku dan temanku yang dihukum disaat yang
lain juga melakukannya? Namun berkat kejadian tersebut aku mengalami suatu hal
yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku. Berkat guru tersebut aku mulai
berniat untuk menjadi orang yang sukses, aku ingin membuktikan kepadanya bahwa
dia telah salah menghukumku seperti itu. Dan juga dengan kejadian tersebut, aku
menjadi tau rasanya ketakutan saat orangtuaku dipanggil, rasanya takut tidak
akan naik kelas, yakin pada kemampuanku sendiri, dan saat aku ingat kembali aku malah merasa senang dengan
kejadian tersebut.
Itulah sedikit tentang diriku, aku harap kalian tidak akan bosan untuk membacanya. #sabtulis
Itulah sedikit tentang diriku, aku harap kalian tidak akan bosan untuk membacanya. #sabtulis
0 komentar:
Posting Komentar