PAHLAWAN NASIONAL TELADAN KAMI


PANGERAN ANTASARI

Image result for pangeran antasari



Gusti Inu Kartapati atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Antasari merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar tahun 1979 dan meninggal di Bayan Begok, Hindia Belanda, 11 Oktober 1862 pada usia 65 tahun. Pangeran Antasari merupakan seorang  Sultan Banjar, beliau juga mendapatkan gelar sebagai pimpinan pemerintah tertinggi di Kesultanan Banjar yaitu Penembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin oleh kepala suku Dayak dan adipati penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Khayan pada 14 Maret 1862.

Pangeran Antasari merupakan salah satu pemimpin yang berhasil pada masanya terbukti dengan tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, namun Ia juga merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainnya di sepanjang sungai Barito. Selain itu Pangeran Antasari juga berhasil membawa 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859, yang  juga menjadi awal perlawanan rakyat Banjar melawan Belanda. Pangeran Antasari yang tak kenal lelah melawan pasukan Belanda, akhirnya meninggal dunia dalam usia 65 tahun pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang. Pangeran Antasari meninggal akibat sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya.

Pangeran Antasari memiliki begitu banyak sifat yang patut ditiru, salah satunya adalah sifat teguh pada pendiriannya, berkali-kali Belanda meminta Pangeran Antasari untuk menyerah namun bukannya menyerah beliau malah mengirimkan surat kepada Letna Kolonel Gusteva Verspijck  di Banjarmasin tanggal 20 Juli 1861 yang berisi “ ...dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan) ...”. Sifat lainnya yang dapat ditiru dari Pangeran Antasari adalah tidak mengenal rasa takut, Belanda pernah menawarkan hadiah 10.000 gulden kepada siapa saja yang dapat menangkap dan membunuh Pangeran Antasari namun beliau tidak takut dengan berita tersebut dan tetap melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Salah satu kalimat yang diucapkan Pangeran Antasari yang menunjukan bahwa beliau merupakan seorang pahlawan yang tidak mengenal takut dan lelah dalam melawan Belanda adalah “HIdup untuk Allah dan mati untuk Allah!”.

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top